Minggu, 14 Desember 2008

Hidup = Cerita ?


Ya… Seperti yang kita semua tahu. Diri kita sendiri adalah tokoh utama dalam cerita kita. Sisanya adalah tokoh lapis kedua, yakni keluarga, teman, guru, dan sebagainya. Lalu ada tokoh lapis ketiga, atau bisa disebut juga figuran, yakni orang-orang yang tidak terlalu sering, atau hanya waktu tertentu dapat kita temui. Seperti, teman dari teman, kenalan di pesta, dan masih banyak lagi.

Nah, sebagai tokoh utama, kita harus memainkan peran hidup kita sebaik-baiknya. Baik atau buruk adalah kita sendiri yang menentukan. Gejolak yang ada di dalam pikiran kita adalah konflik paling utama dalam hidup kita.

Ketika kita dihadapkan pada dua jalan, seringkali kita bimbang, mau melewati jalan yang mana. Ya. Itulah manusia. Punya banyak pertimbangan. Kita jadi sulit mengambil keputusan, dan seringkali terhenti di sana, karena berpikir, kedua jalan itu sulit ditempuh.

Memang banyak orang seperti itu. Putus asa… Menyerah… Tapi, coba pikirkan! Kita telah melewati separuh jalan. Apa kita mau kembali ke awal lagi dengan muka tertunduk? Atau kita menyelesaikan cerita ini dengan penuh kebanggaan?

Ya, Saudara-saudariku. Memang seringkali ada banyak hal yang membuat langkah kita terhenti. Ibarat ada sebuah batu besar yang menghalangi jalan kita. Pertanyaannya: Apakah kita berusaha menghancurkan batu besar itu? Atau mencari jalan lain?

Memang, seringkali orang berpikir, hancurkanlah batu itu! Tapi saya berpikir, carilah jalan lain! Jangan hanya terpaku pada satu hal, lalu membuat kita menjadi diam di tempat. Ingatlah! Banyak sekali jalan untuk kita dalam mencapai garis finish! Ini bukan lomba lari!

Dalam cerita hidup ini, anda bukan hanya berperan sebagai tokoh utama, melainkan juga sutradara. Andalah yang akan menentukan skenario hidup anda selanjutnya, tanpa melupakan bahwa Tuhan-lah “produsernya”.

Ya, ada start ada finish, ada A ada Z, ada Alpha ada Omega. Setiap cerita, jika mempunyai awal, pasti mempunyai akhir. Pertanyaan: Apa yang akan kita siapkan untuk akhir cerita kita? Memang, tak ada yang bisa menebak, kapan akhir itu tiba. Tapi, setidaknya persiapkanlah dengan baik, supaya akhir kita menjadi “best ending”.

Sekian apa yang bisa saya sampaikan. Terima kasih jika anda ingin membaca blog ini. Akhir kata, Wish everybody have a best ending!

1 komentar:

  1. Yup! never say GIVE UP!
    welcome to blogspot buat temannya abenk
    ditunggu postingan selanjutnya
    from: Rhie

    BalasHapus